Sharing dan Diskusi antar Generasi untuk FKMI

Warung Makan di Tembalang, Semarang (13/03/2013)


     Subhanallah, dahsyat! Itu yang pertama kali kalimat terucap setelah sekitar 90 menit acara tersebut berlangsung. Yak, sesuai judul yang tersebut di atas, hari Rabu kemarin perwakilan dari Rohis FKMI FT 2013, Biro Semi Otonom (BSO) LCT, dan dari Dewan Pertimbangan (DP) 2013, mengadakan acara sharing dan diskusi singkat bersama dengan Yuliyanto Agung P. (Ketua FKMI FT 2008). Beliau yang kebetulan berada di Semarang ini, menyempatkan waktunya untuk berbagi ilmu dan pengalaman kepada kepengurusan yang baru di tahun ini (2013, red.).
         Dipandu oleh Ketua FKMI FT 2013, Dinario Reza Pradana, acara ini berlangsung sangat hidup. Dimulai dari pesan utama untuk FKMI yaitu: Untuk keberlangsungan dan profesionalitas lembaga ini ke depan, maka yang pertama dicanangkan adalah visi yang jelas mengenai mau dibawa kemana lembaga tersebut, kemudian diperkuat dengan ukhuwah dari internal lembaga. Yup, sepertinya memang sudah keniscayaan bahwa suatu lembaga rohis akan bisa khusnul khotimah sampai akhir kalau mempunyai visi yang jelas dan erat ukhuwah di internal kepengurusannya. Diawali dengan pesan pembuka tadi, kemudian berlanjut ke sesi diskusi yang hasilnya kami rangkum sebagai berikut disertai tambahan redaksi:
1. Amati kualitas kader kita. Suatu lembaga dikatakan berhasil proses kaderisasi maupun penjagaan kadernya tidak hanya dari sisi kuantitas, tapi justru kualitas. Karena kader yang berkualitas akan mampu menarik kader-kader lain untuk direkrut kemudian dikader kembali.
2. Putus mata rantai mitos "Angkatan ganjil produktivitas selalu menurun". Sebuah PR besar yang membutuhkan manuver-manuver cantik dan tepat sasaran, dengan sistem yang lebih tertata.
3. Menjalin komunikasi dan kerjasama yang baik dengan birokrasi kampus serta Himpunan Mahasiswa di lingkup D3 Teknik.
4. Pemanfaatan media online (media sosial, blog, dsb) sebagai sarana memperlancar informasi serta meningkatkan kemampuan melintas ruang dan waktu dakwah.
5. Selalu ingat bahwa tujuan di dalam lembaga rohis ini adalah untuk ibadah kepada Allah, berdakwah dengan sarana lembaga kerohisan, serta untuk meningkatkan keprofesionalitasan lembaga. Jadi, kurangi asshobbiyah terhadap departemen/ divisi/ bidang tertentu di lembaga tersebut. Kita bergerak atas nama Rohis FKMI FT!
6. Perkuat ukhuwah, adanya keterbukaan di dalam kepengurusan, dan jangan otoriter. Karena sejatinya adalah "Amrun wa tho'atun - perintah dan taat" yang didasari dengan pemahaman oleh seseorang yang mendapatkan amanah. Bagaimana dia bisa memahami perintah dengan baik jika tidak ada hubungan yang baik?
7. Harus selalu kita ingat dan laksanakan, karena memang ini sudah didasarkan dari Al-Qur'an dan Al-Hadits, yaitu perbaiki sholat kita, perbanyak hafalan kita, dan menjaga silaturrahim.
          Jalan dakwah ini panjang, kawan! Kita butuh orang-orang yang siap menyemangati dan membantu kita. Ketika ukhuwah belum terjalin, lalu bagaimana mereka akan memahami apa yang kita butuhkan? Kemudian sebelum sesi diskusi diakhiri ada juga pesan dari Yuliyanto Agung P. bahwa yang menjadikan organisasi ini bergerak adalah Allah, jadi selalu hadirkan Allah di setiap hembusan nafas kita. Kemudian sesi diskusi dahsyat lintas generasi tersebut diakhiri dengan doa penutup majelis. Alhamdulillah..


            Bisa jadi, hanya 90 menit ada di forum tadi. Tapi harapan dari inisiator acara tersebut adalah semangat, ilmu, dan pengalaman yang telah dibagikan tersebut dan menjadikan inspirasi dan masukan untuk keberjalanan dakwah Islam di bumi D3 Teknik pada khusunya. Walaupun mungkin rintangan lembaga dari tahun ke tahun mungkin berbeda, tapi spirit yang dibawa adalah sama: Kecerahan Kembali Peradaban Islam! Amin. Semoga bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar